24 June 2011

...penanGan fitnAH...

Cerminlah sketsa budaya fitnah-memfitnah dek kerana ceteknya ilmu berkait hasad...Astaghfirullah hal 'azim...Jom sama-sama kita teladani kisah Nabi Yusuf a.s....
----------------------------------------------------------------------------
Dikisahkan bahawa Nabi Yusuf ketika kanak-kanak telah dianiaya oleh adik beradiknya yang berlainan ibu. Dia telah ditinggalkan oleh adik beradiknya di dalam telaga ketika masih kanak-kanak. Kepada bapa mereka, Nabi Yaacob diberitahu bahawa Yusuf dibaham serigala.
[Surah Yusuf : Ayat 7-18]
Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada kisah Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.
Yaitu ketika mereka berkata: " Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya Bunyamin lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adlah satu golongan yang kuat. Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah yang tak dikenal supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklahkamu menjadi orang-orang yang baik."
Seorang di antara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat."
Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.
Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia dapat bersenang-senang dan dapat bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya."
Berkata Yaakub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khuatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya."
Mereka berkata: " Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan yang kuat, sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi."
Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur lalu mereka masukkan dia, dan di waktu dia sudah dalam sumur Kami wahyukan kepada Yusuf: "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi."
Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.
Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, Lalu dia dimakan serigala; Dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar."
Mereka datang membawa baju gamisnya yang berlumuran dengan darah palsu. Yaakub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu; maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan."
Nabi Yaakub tahu bahawa apa yang diceritakan kepadanya bukanlah kejadian sebenar, tetapi beliau bersabar dan menyerahkan segala urusan bersabit anaknya itu kepada Allah SWT. 
Maka ditakdirkan Yusuf yang masih kanak-kanak telah diselamatkan oleh sekumpulan peniaga yang singgah di telaga itu, lalu beliau dibawa ke Mesir dan dijual dengan harga yang murah sebagai hamba sahaya kepada seorang pembesar negara.

[Surah Yusuf : Ayat 19-21]
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh, khabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.
Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinye: "Berikanlah kepadanya tempat dan layanan yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi Mesir, dan agar Kami ajarkan kepadanya takbir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusanNya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.

Apabila dewasa, Yusuf menjadi seorang pemuda yang sangat kacak. Kekacakannya menyebabkan si isteri pembesar yang memeliharanya sangat berahi terhadapnya. Tidak tertahan lagi, pada suatu hari wanita bernama Zulaikha itu telah menggodanya ketika mereka berduaan dalam rumah.
[Surah Yusuf : Ayat 22-24]
Dan tatkala dia (Yusuf) cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud melakukan perbuatan itu dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud melakukan pula dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda dari Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
Walaupun Yusuf hampir tergoda, imannya yang kukuh telah menahan dirinya daripada terjerumus ke perlakuan buruk. Yusuf cuba melarikan diri sehingga koyak bajunya di bahagian belakang direntap oleh Zulaikha.

Kejadian itu disedari oleh suami Zulaikha yang kebetulan kembali ke rumahnya ketika Yusuf sedang berlari ke pintu untuk menyelamatkan dirinya. 
[Surah Yusuf : Ayat 25-27]
Dan keduanya berlumba-lumba menuju pintu dan wanita (Zulaikha) itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau dihukum dengan azab yang pedih?"
Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya." Dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta.
Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar."
Walaupun Zulaikha berkeras menuduh bahawa kononnya Yusuf yang cuba berbuat jahat terhadapnya, namun bajunya yang koyak di bahagian belakang menjadi bukti mengenai apa yang sebenarnya berlaku. Jika Yusuf yang cuba berbuat jahat, tentulah bajunya koyak di bahagian depan jika Zulaikha melawan.
[Surah Yusuf : Ayat 28-29]
Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya kejadian itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.
Hai Yusuf, berpalinglah dari ini, dan kamu hai isteriku, mohon ampunlah atas dosamu itu, kerana kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah."
Kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf itu menjadi bualan hangat khususnya di kalangan wanita bangsawan. 
[Surah Yusuf : Ayat 30-32]
Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya kepadanya, sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata."
Maka tatkala wanita (zulaikha) itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau untuk memotong jamuan, kemudian dia berkata kepada Yusuf: "Keluarlah nampakkanlah dirimukepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada keelokan rupanya dan mereka melukai jari tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."
Wanita (Zulaikha) itu berkata: " Itulah dia orang yang kamu cela aku kerana tertarik kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya kepadaku akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, nescaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."
Menyedari apa yang berlaku, Yusuf bimbang peristiwa dengan Zulaikha akan berlaku lagi terhadapnya. Lalu beliau berdoa kepada Allah SWT.
[Surah Yusuf : Ayat 33-34]
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."
Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya meraka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Iktibar daripada kisah Nabi Yusuf ini ialah supaya orang-orang beriman bersabar dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam menghadapi apa jua ujian dan masalah dalam kehidupan.

No comments:

Post a Comment